Pages

Kamis, 19 November 2009

Kemana kita percaya?

setiap saat melakukan aktivitas ketika sudah menjadi rutinitas menjadi hal yang sangat biasa, kita melihat kebelakang dari awal kita berpikir tanpa bebban merupakan pemikiran yang selalu senang dan selalu mengasihani orang, pemikiran manusia selalu bertahap bagaimana yang sudah ditakdirkan setiap berpikir kedepan awal senang, takut, gelisah, dan perasaan lainya selalu hinggap sehingga manusiapun mencari jati diri untuk menjadi manusia sebenarnya beberapa pemikiran yang menjadi dasar setiap manusia yaitu perkataan orang dan melihat kehidupan lingkungan sekitar ada juga yang menjadi dasar pemikiranya yaitu ilmuan - ilmuan terpandang untuk mencapai kehidupan sukses.
ilmuan - ilmuan yang biasa di jadikan acuan ilmuan yang mempunyai kata bijak yang menurutnya bisa si jadikan acuan memang tidak salah akan tetapi apakah selamanya benar yang dikatakan ilmuan apalagi ilmuan yang berpahaman atheis , yahudi di mana ilmuan yang mempunyai dasar agama yahudi dan yang tidak percaya tuhan sangat riskan untuk mental seorang manusia pencari jati diri." contoh saja ilmuan yang lupa mandi, ibadah dan banyak lainya". di dunia ilmuan , dunia islam sangat mencolok dan banyak orang , negara, agama yang syirik terhadap keberhasilan ilmuan dunia islam, beberapa ilmuan islam namanya disamarkan menjadi bahsa - bashasa aneh misalkan

Abu Musa Jābir ibn Hayyān - Lebih dikenal dengan nama Geber
Muhammad ibn Zakariya ar-Razi - Lebih dikenal dengan nama Rhazes
Ibn al-Haytham - Lebih dikenal dengan nama AlHazen
Ibnu Sina- lebih dikenal dengan nama Avicenna
IBNU RUSHD - lebih dikenal dengan nama averroes
Abdal-Malik ibn Zuhr - lebih dikenal dengan nama Avenzoar

dan jangan lupa juga terhadap penamaan pulau - pulau yang ada diindonesia apakan mungkin ini ide untuk mnyembunyikan pulau kita seperti borneo(pulau kalimantan), jawa(pulau jawa).
oleh karena itu berusahalah mencari jati diri dengan percaya terhadap tuhan pencipta alam semesta. jangan membiarkan diri kita menjadi hidup sukses untuk diri sendiri sukseslah untuk kepentingan banyak orang mungkin hal ini bisa menilong kita menjadi manisia sebenarnya. (elzendal)