Pages

Jumat, 12 April 2024

Abdul Moeis Pernah Dikeroyok sampe bonyok gara gara sepatu

Abdul Moeis Pernah Dikeroyok sampe bonyok gara gara  mengunakan sepatu

Ada kisah menarik dari pahlawan nasional kita yang kehidupanya di habiskan di bandung  ,namanya Abdoel Moeis adalah seorang minangkabau Ia merupakan putra dari Soelaiman Dt Toemanggoeng dan Siti Djariah.

Beliau lahir 3 Juli 1886
Sungai puar agam sumatera barat sempat kuliah dan kerja di jakarta ,berkarir lama dan tinggal di bandung ,di jadikan nama jalan di daerah kota bandung karena sebagai pahlawan nasional bahkan di bandung ada trayek angkot cahem abdul muis yang melegenda.

Kali ini kita tidak akan membahas profil secara mendalam salah satu pahlawan nasional kita , tapi kita akan membahas bagaimana seorang pribumi yang di buly bahkan di keroyok sampai bonyok gara gara menggunakan SEPATU, mengutip dari buku karya Penulis Legendaris indonesia  Pramoedia Ananta Toer, dalam isi bukunya Menceritakan tentang abdul muis yang di keroyok oleh petinggi daerah ,priyayi atau pemangku jabatan, permasalahan awwalnya karena tampilan abdul muis yang seperti orang eropa dari mulai pakaian sampai sepatu ,yang paling mencuri perhatian priyayi bandung pada  waktu itu mempermasalahkan abdul muis menggunakan sepatu warna putih ,sedangkan pada zaman itu kebanyakan orang nyeker termasuk priyayi dan patih bandung.

Patih bandung mulai meradang dan kepanasa ketika Abdul muis terus terusan menggunakan sepatu putih sampai menyuruh bawahanya untuk memberi pelajaran abdul muis.

Sampailah momen pengeroyokan abdul muis sampai sepeda yang biasa di pakai abdul muis penyom penyok ,pakaian compang camping yang paling menarik sepatunya abdul moeis hilang entah kemana pasca kasus pengeroyokan.

Momen pemgeroyokan ini viral sampai masuk laporan polisi di zaman itu masih negara hindia belanda pihak kepolisianya dari pemerintahan hindia belanda, pihak priyayi menganggap orang pribumi memakai sepatu merupakan sesuai hal yang melanggar kebiasaan dan suatu penghinaan.

Setelah viral , masyarakat teredukasi dan mendapatkan pelajaran karena kasus viralnya pengeroyokan abdul muis, dan menjadikan sepatu bukan lagi suatu bentuk penghinaan.

Momentumnya setelah kasus ini banyak muda mudi di zaman itu membeli sepatu dan berbondong bondong mendatangi toko sepatu makin banyaknya pengguna sepatu tidak ada lagi pembulian apalagi pengeroyokan  gara gara menggunakan sepatu.

Tulisan ini hasil dari membaca potongan dari buku jejak langkah karya pramoedia ananta toer yang di referensikan sejarawan muda nasional bernama Niko Pandawa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar