Kenapa Banyak Pengikut Wahabi Sulit Terbuka?



Banyak yang merasa pengikut Wahabi sering nggak fleksibel dalam menerima pandangan berbeda. Kenapa, ya? Salah satu alasan besarnya adalah karena referensi mereka terbatas banget. Mereka biasanya cuma ngikutin pandangan dari sumber-sumber tertentu yang didukung Bani Saud di Arab Saudi. Jadi, mereka cenderung kaku dan kurang terbuka untuk melihat perspektif lain.

Pendekatan Wahabi itu juga biasanya sangat literal atau “apa adanya” dari teks. Makanya, kadang konsep-konsep agama yang lebih kompleks dan butuh pemikiran mendalam jadi susah diterima. Kalau ada yang menyampaikan pandangan yang agak beda atau sedikit lebih luas, kebanyakan langsung ditolak karena dianggap “nggak murni.”

Nah, salah satu yang sering muncul adalah argumen ad hominem. Ini adalah tipe argumen yang nyerang pribadi orang, bukan argumennya. Jadi, daripada mereka ngebahas isi dari pendapat kita, mereka malah lebih fokus nyerang pribadi, kayak "kamu nggak paham agama," atau "kamu bid'ah." Ini sebenarnya udah salah jalan karena nggak nyambung sama inti diskusinya.

Keterbatasan referensi dan dogma ini akhirnya bikin mereka sering mentok sendiri dan sulit buat diskusi terbuka. Kalau kita paham hal ini, jadi lebih mudah untuk ngelihat kenapa dialog atau debat sering buntu. Yang penting, tetap terbuka dan belajar dari berbagai sumber biar pemahaman kita nggak cuma sempit di satu sisi aja.

Komentar

Postingan Populer