Membaca Geopolitik Afghanistan dari sisi Sejarah Daulah islam
Pendahuluan Setelah Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan, berbagai perspektif muncul terkait kebijakan mereka, baik domestik maupun internasional. Salah satu aspek yang patut diperhatikan adalah politik luar negeri Taliban, yang meskipun berfokus pada pencarian pengakuan internasional dan penguatan hubungan bilateral, seharusnya lebih menekankan pada dakwah Islam dan penerapan sistem Khilafah ala Minhaj an-Nubuwwah, sebagaimana dicontohkan oleh para Khulafaur Rasyidin dan Rasulullah ﷺ.
Taliban dan Pencarian Pengakuan Internasional Setelah pengambilalihan Afghanistan, Taliban berusaha mendapatkan legitimasi internasional. Pengakuan dari negara-negara besar, meskipun belum tercapai sepenuhnya, menjadi salah satu prioritas utama mereka. Namun, hal ini bertentangan dengan prinsip dasar Khilafah Islamiyah yang tidak membutuhkan pengakuan internasional, melainkan pengakuan dari umat Islam di seluruh dunia. Khilafah adalah sistem yang sah karena penerapannya berdasarkan syariat Allah dan bai’at umat Muslim, bukan karena pengakuan dunia luar.
Perbedaan antara Khilafah dan Pemerintahan Taliban Pemerintahan Taliban saat ini lebih fokus pada stabilitas domestik dan pengakuan internasional, sementara Khilafah ala Minhaj an-Nubuwwah seharusnya fokus pada penyatuan umat Islam di bawah satu pemimpin yang sah, yang tidak bergantung pada sistem internasional atau sekularisme. Dalam Khilafah, keadilan dan penerapan syariat Islam secara menyeluruh adalah dasar dari legitimasi pemerintahan. Selain itu, politik luar negeri Khilafah seharusnya fokus pada dakwah Islam dan penyebaran nilai-nilai Islam, bukan sekadar mencari pengakuan atau dukungan negara-negara besar.
Hikmah dari Kebijakan Taliban Namun, ada hikmah yang dapat diambil dari kebijakan Taliban, khususnya pasca pengambilalihan Afghanistan. Salah satu dampaknya adalah berkurangnya kekerasan dan korban sipil akibat konflik bersenjata yang sebelumnya melibatkan banyak korban dari kalangan anak-anak, perempuan, dan orang tua. Konflik antara Taliban dan pasukan internasional yang telah berlangsung selama bertahun-tahun menyebabkan banyaknya korban dari kalangan warga sipil. Dengan berakhirnya pertempuran besar dan serangan udara internasional, jumlah korban jiwa berkurang, dan ada peluang untuk pemulihan sosial dan ekonomi.
Peran Dakwah dalam Politik Luar Negeri Islam Sebagai negara yang mengklaim menjalankan syariat Islam, Taliban harus mengubah fokus politik luar negeri mereka untuk lebih menekankan pada dakwah Islam sebagai misi utama. Dalam sejarah Khilafah, dakwah menjadi bagian penting dari misi pemerintahan, dengan tujuan untuk menyebarkan Islam dan menegakkan keadilan. Untuk itu, Taliban seharusnya menyampaikan pesan Islam yang menekankan keadilan, kesetaraan, dan kesejahteraan umat dalam politik luar negeri mereka.
Selain itu, kesatuan umat Islam yang menjadi dasar dari sistem Khilafah harus dijadikan landasan dalam hubungan luar negeri. Taliban harus lebih fokus pada menyatukan umat Islam di seluruh dunia dan memperjuangkan kepentingan umat Islam global, bukan hanya pada stabilitas domestik atau hubungan bilateral dengan negara-negara besar.
Tantangan yang Masih Ada Meski berkurangnya kekerasan di Afghanistan merupakan hal yang positif, tantangan besar tetap ada, terutama terkait dengan hak asasi manusia dan kesetaraan gender. Beberapa kebijakan yang diterapkan oleh Taliban, seperti pembatasan hak perempuan, masih menjadi masalah besar yang perlu diperbaiki agar Afghanistan dapat mencerminkan prinsip keadilan dalam Islam. Untuk itu, Taliban harus berusaha memperbaiki citra mereka dan lebih fokus pada penerapan maqashid syariah (tujuan syariat) yang lebih luas, yakni melindungi hak-hak individu dan memastikan kesejahteraan umat Islam.
Kesimpulan Meskipun ada hikmah dalam berkurangnya konflik bersenjata dan korban sipil pasca pengambilalihan Taliban, politik luar negeri mereka harus lebih mengarah pada dakwah Islam dan penyatuan umat Islam. Khilafah sebagai sistem yang diterapkan oleh Rasulullah ﷺ dan para Khulafaur Rasyidin bukan hanya tentang pengakuan internasional, tetapi tentang penerapan syariat Islam yang adil dan rahmatan lil alamin. Dalam konteks ini, Taliban seharusnya memfokuskan politik luar negeri mereka pada menyebarkan nilai-nilai Islam dan memperjuangkan kepentingan umat Islam di seluruh dunia, sambil menjaga keadilan dan kemaslahatan umat.
Komentar
Posting Komentar